Puncak Malam API Award 2022: A Warm Welcome from Aceh

Pariwisata Indonesia butuh pemicu agar terus bergerak ke arah yang lebih maju. Salah satu caranya, ikut ajang pemilihan destinasi pariwisata terbaik maupun terpopuler. Anugerah Pesona Indonesia (API) Award hadir untuk memenuhi kebutuhan itu. Tahun 2022 ini API Award sudah memasuki tahun yang ke-7. Rasa cinta dan kepedulian API terhadap pariwisata Indonesia inilah yang membuat API tetap dipertahankan selalu hadir di setiap tahunnya.

 

“Sebenarnya API tuh misinya apa sih bikin ajang kaya gini?”

 

Jadi gini… Visinya sih, supaya industri pariwisata Indonesia bisa maju. Misinya, bisa berkontribusi dalam memberikan pemahaman kepada stake holder bahwa pariwisata itu sumber daya yang tak terbatas sehingga rugi kalau sampai dibiarkan begitu saja. Pariwisata Indonesia di seluruh pelosok negeri, butuh diangkat dan dipopulerkan secara massif dan efektif. Biar orang-orang di luaran sana jadi melek, kalau Indonesia itu indah!

 

Museum Rumoh Aceh

 

“Eh tapi kenapa sih kok di API Award tahun ini diselenggarakannya di Banda Aceh?” 

 

“Hmm… Pengin tahu aja atau pengin tahu banget?” 

 

“Apaan sih? Hhh….”

 

“Issh! Gitu aja nge-gasss… Gini loh ceritanya…” 

 

 

API Award ke-7 Digelar di Banda Aceh

Sebenarnya semua Provinsi, Kabupaten & destinasi pariwisata di Indonesia manapun punya kesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan API Award. Gak ada yang namanya tebang pilih. Semua punya kesempatan yang sama. Tinggal diajuin aja ke penyelenggara, lalu nanti akan ada diskusi lebih lanjut.

 

Tahun 2021 lalu, puncak API Award ke-6 diselenggarakan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dimana Aceh berhasil menjadi Juara Umum. Keberhasilan menjadi juara umum inilah yang semakin mendorong Banda Aceh bertekad untuk menjadi tuan rumah di acara Puncak Malam API 2022.

 

Ucapan sambutan Aceh kepada para nominasi di depan hotel kami menginap

Dan tadaaaaaa! Banda Aceh sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan Malam API ke-7!

 

“Seru ya pasti?”

“Udah pasti!”

“Ada musiknya? Tarian? Kuliner?”

“Wuah, lengkaplah pokoknya! Gak nyangka kalau Aceh menyimpan seni budaya yang luar biasa!”

 

 

Pemanasan Acara Malam API Award 2022

Acara puncak malam API Award 2022 diselenggarakan di gedung paling keren seantero Aceh, namanya: AAC Dayan Dawood. Sehari sebelum acara puncak, di sekitar gedung tersebut digelar pameran UMKM yang dikemas dalam tema “Pesona Tanoh Aceh.” Event ini memamerkan beragam produk-produk ekonomi kreatif dari berbagai daerah.

 

Oh ya? Produk-produknya apa aja?

 

Banyak banget! Misalnya aja nih, di stan Klaten. Di sana dipamerkan tenun-tenun lurik. Dari mulai yang motifnya klasik sampai ke yang modern. Kalau di stan Pakpak Barat, kalian bisa cobain Teh Daun Gambir. Teh ini berhasil menyabet Juara III kategori Minuman Tradisional Terpopuler. Di Provinsi Maluku, ada minyak kayu putih. Yang paling mendominasi, tentu saja stan dari Aceh sendiri. Ada kopi, aroma rempah, tas unik dlsb.

 

Ragam kuliner khas Aceh yang disajikan buat tamu undangan

Gak ada kuliner Aceh emangnya?

 

Pastinya ada donk! Ada sekitar 7 booth kuliner yang berdiri di halaman samping gedung AAC Dayan Dawood. Dari 7 booth tadi, pengunjung bisa mencicipi ragam kuliner khas Aceh, dari mulai kopi, martabak, rujak, sampai ke kuah beulangong yang menjadi salah satu menu favorit para undangan yang hadir saat itu. Meskipun, gak ada yang gak enak kalau bicara soal kuliner Aceh!

 

Rangkaian Puncak Malam API Award 2022

25 November 2022 adalah hari H – Malam API Award ke-7. Sejak pagi hari panitia sudah sibuk menyiapkan ini itu agar acara terselenggara dengan sempurna. Sedangkan akoh? Sebagai anggota Komite API dan mantan ambassador API, aku sibuk selfie sana-sini menggali informasi dari sana-sini untuk dijadikan konten. Hihihi…

 

Acara yang ditunggu-tunggu sejuta umat akhirnya tiba! Jeng-jeng! Puncak Malam API Award 2022. Rangkaian acara diawali dengan press conference yang dipimpin oleh Bapak Kadis Pariwisata Aceh di halaman depan gedung. Dilanjut dengan acara Travel Talk API yang menghadirkan para nominator-nominator API Award. Setelah Travel Talk API usai, ditampilkan 2 tarian asli dari Aceh, yaitu: (1) Tari Ratoh Jaroe dan (2) Tari Guel.

 

Press conference oleh Kadis Pariwisata Aceh

 

Boleh cerita dikit soal 2 tarian khas Aceh itu? (Awas aja kalau sampai gak boleh!)

 

Personally, aku langsung jatuh cinta pada kedua tarian tradisional Aceh itu. Ratoh Jaroe, hampir mirip dengan tarian Saman, hanya saja tarian ini dibawakan oleh penari-penari perempuan yang berjumlah genap. Makna tarian itu adalah wujud semangat, jiwa pemberani dan pantang menyerah para wanita Aceh.

 

Tari Ratoh Jaroe, khas daerah Aceh

 

Sedangkan Tari Guel, pertama kali denger musik dan syairnya, aku langsung terpaku dan hatiku terasa seperti tertusuk. Ternyata tarian yang berasal dari masyarakat Gayo ini, memang berisi mantra untuk menahlukkan hati gajah putih. Selain tariannya, aku juga kesengsem sama kain upoh ulen-ulen yang menjadi kostum para penari pria. Kudu punya! Begitu tekadku saat itu!

 

Tari Goel, tarian khas masyarakat Gayo

 

Sementara itu, di lobby gedung AAC Dayan Dawood para tamu undangan mulai berdatangan. Ramai sekali. Mereka disambut oleh 2 MC yang menanyakan beberapa hal sebelum memasuki gedung utama. Seperti misalnya Bapak Raja Negeri Rutong, Ambon, yang ditanyakan seberapa optimisnya Hatu Ratui akan menjadi juara untuk kategori Kampung Adat API Award 2022. Beliau optimis menang. Dan terbukti loh!

 

Dan akhirnya, ketika semua tamu undangan sudah memenuhi gedung utama AAC Dayan Dawood, Puncak Malam API 2022-pun segera dimulai. Di gedung yang berlokasi di komplek Universitas Syiah Kuala, Darussalam, dengan kapasitas 2000 pengunjung itu, dibangun sebuah panggung yang megah. Kalau saja boleh memuji, inilah panggung terkeren dari semua panggung di acara puncak malam API Award yang pernah ada.

 

Acara Travel Talk API offair

 

Beberapa pejabat teras juga hadir di acara ini, diantaranya Menteri Hukum dan HAM RI yang diwakili oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, lalu Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemendes Advisor API Award, Direktur Event Daerah Kemenparekraf, Kepala dinas pariwisata Aceh, dan masih banyak lainnya.

 

Acara Puncak Malam API Award 2022 dimulai dengan sajian Tari Saman yang sudah sangat fenomenal. Lalu disusul dengan tarian-tarian lainnya, termasuk Tari Guel dari Tanah Gayo. Tidak lupa pula paduan suara, teatrikal dan yang tak kalah menariknya adalah penampilan Keubitbit, band etnik Aceh yang pernah meraih AMI Award 2020 untuk kategori world music terbaik.

 

Keubitbit, band etnik Aceh yang menang AMI 2020

 

Dari keseluruhan rangkaian pertunjukan teatrikal, musik dan tarian yang ditampilkan di panggung Puncak Malam API 2022 ada satu pesan besar yang bisa ditangkap bahwa Aceh adalah daerah yang sudah terbuka, bisa menerima keberagaman dan sangat ramah bagi wisatawan. Seperti falsafah yang menjadi warisan endatu leluhur Aceh, yaitu adat “peumulia jamee” (memuliakan tamu). Yang bisa dimaknai, bahwa sesungguhnya karakter yang melekat dalam diri masyarakat Aceh adalah menghargai dan memuliakan tamu.

 

Di sela-sela pertunjukan kesenian dan hiburan, diserahkan sertifikat Kekayaan Intelektual ke beberapa produk kreatif. Seperti yang kita tau, produk intelektual adalah hasil dari pengejawanatahan ide maupun gagasan kreatif. Kreativitas dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia dan punya peran besar bagi kemajuan sebuah negara. Makanya produk intelektual yang berawal dari ide & gagasan tersebut perlu diproteksi melalui HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).

 

Tamu kehormatan penerima sertifikat HKI Intellectual Property

 

Pada API Award 2022, serifikat Kekayaan Intelektual diberikan kepada:

  1. Kampurui (Prov. Sulawesi Tenggara) : KI Komunal
  2. Bolu Cupu (Kab Ogan Komering Ilir): KI Komunal)
  3. Tommour (Kab. Fakfak) : KI Komunal
  4. Tari Tali Rutong (Kota Ambon) : KI Komunal
  5. Motif Hai Passe (Kab. Aceh Utara): KI Komunal
  6. Motif Bungong Meulue (Kab. Aceh Besar)
  7. Sulaman benang emas Pidie (Kab. Pidie)

 

Sama seperti API Award ke-6 tahun lalu, pada API Award ke-7 Provinsi Aceh keluar sebagai juara umum Anugerah Pesona Indonesia 2022. Tidak hanya disitu, Provinsi Aceh juga melakukan sapu bersih dengan menyabet gelar juara favorit melalui nominasi dari Kota Langsa. Selamat Aceh! Semoga bisa bertahan di tahun depan!

 

Dan tak lupa, mari kita sambut Provinsi Maluku yang akan menjadi tuan rumah pada API Awards 2023 nanti!

 

Sampai ketemu di Maluku tahun depan!

 

Secara lengkap, para pemenang API Awards 2022 adalah sebagai berikut:

Kategori: Makanan Tradisional terpopuler

  1. Lokan Badaruk, Aceh Singkil
  2. Nasi Kapau, Kab. Agam
  3. Gula Puan, Kab. Ogan Komering Ilir

 

Kategori: Minuman Tradisional terpopuler:

  1. Gula Sabu, Kab. Sabu Rajua
  2. Sari Buah Pala, Kab. Fakfak
  3. Teh Daun Gambir, Kab. Fakfak Bharat

 

Kategori Promosi Pariwisata Digital:

  1. IG @BandaAcehTourism , Kota Banda Aceh
  2. FB @BerauTourism, Kab. Berau
  3. TravelButeng.id, Kab. Buton Tengah

 

Kategori Brand Pariwisata :

  1. Pesona Pesisir Timut Aceh, Kota Langsa
  2. The Heart of Flores , Kab. Nagekeo
  3. Beautiful Malang, Kota Malang

 

Kategori Wisata Belanja :

  1. Asap Indah Wonosari, Kab. Demak
  2. STC (Sukaramai Trade Centre), Kota Pekan Baru
  3. P3UD Deli Serdang, Kab. Deli Serdang

 

Kategori CInderamata :

  1. Tenun Putri Lindung Bulan, Kab. Aceh Tamiang
  2. Parfum Rempah Myristica Botanica, Kab. Fakfak
  3. Keramik Kachio, Kab. Limapuluh Kota

 

Kategori Wisata Olahraga dan Petualangan:

  1. Camping Ground Riam Parangek, Kab. Bengkayang
  2. Trekking Gunung Kerinci, Kab. Solok Selatan
  3. Kali Talang Bike Park, Kab. Klaten

 

Kategori Wisata Air:

  1. Pulau Lemukutan, Kab. Bengkayang
  2. Diving Gampong Iboih, Kota Sabang
  3. Arung Jeram Riam Tinggi, Kab. Lamandau

 

Kategori Ekowisata:

  1. Depati VII Coffee, Kota Sungai Penuh
  2. Geopark Silokek, Kab. Sijunjung
  3. Tahura Lae Kombih, Kota Subulussalam

 

Kategori Dataran Tinggi:

  1. Gir Pasang, Kab. Klaten
  2. Bur Telege, Kab. Aceh Tengah
  3. Bukit Reban Kucing, Kab. Empat Lawang

 

Kategori Kampung Adat:

  1. Hatu Rutui, Kota Ambon
  2. Kampung Adat Pasemah Air Keru, Kab. Empat Lawang
  3. Huta Godang, Kab. Mandailing Natal

 

Kategori Situs Sejarah:

  1. Benteng Trumon, Kab. Aceh Selatan
  2. Candi Bumiayu, Kab. Penukal Abab Lematang Ilir
  3. Meriam Honisuit, Kab. Bengkulu Selatan

 

Kategori Atraksi Budaya:

  1. Hela Rotan Aboru, Kab. Maluku Tengah
  2. Joget Sonde, Kab. Kepulauan Meranti
  3. Bahorok, Kab. Rote Ndao

 

Kategori Festival Pariwisata:

  1. Bongen Festival, Kab. Musi Banyuasin
  2. Festival Kenduri Sko, Kota Sungai Penuh
  3. Festival Budaya Pesona Budaya Tua, Kab. Buton

 

Kategori Destinasi Kreatif:

  1. Pulau Dua, Kab. Aceh Selatan
  2. Agrowisata Tanjung Saksi Kab. Lahat
  3. Taman Bunga Anugerah, Kota Bengkulu

 

Kategori Destinasi Unik:

  1. Pulau Awololong, Kab. Lembata
  2. Lakuya, Kab. Kolaka
  3. Teluk Saleh, Kab. Sumbawa

 

Kategori Destinasi Baru:

  1. Pantai Syota, Kab. Maluku Barat Daya
  2. Desa Pasir Panjang, Kotawaringin Barat
  3. Ayek Pacar, Kab. Lahat

 

Kategori Surga Tersembunyi:

  1. Nanga Lok, Kab. Manggarai Timur
  2. Terujak Falls, Kab. Aceh Timur
  3. Danau Ulak Lia, Kab. Musi Banyuasin

 

 

oOo

 

 

Writer. Lecturer. Travel Blogger. Broadcaster

Related Posts

Leave a Reply