Hotel Casa Del Rio, Kemewahan di Tepi Sungai Melaka

Menyebut nama Melaka atau Malaka atau Malacca tampaknya memang tak bisa lepas dari nama besar dan sejarah Sungai Melaka. Sungai ini menjadi saksi bagaimana dulu Parameswara mendirikan sebuah negara di abad ke 15. Sungai ini juga telah menjadi saksi bagaimana riuhnya para pedagang yang berasal dari berbagai negara untuk memperjual-belikan beragam barang dagangan semacam: sutera, rempah-rempah, emas, bahan-bahan pokok, kapur barus, dan lain sebagainya.

Selain itu, sungai ini juga menjadi saksi perseteruan berbagai negara dalam memperebutkan kekuasaan di kota bandar ini. Ringkasnya, peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di Malaka di abad lampau, sedikit atau banyak masih dapat kita temui jejak peninggalannya di sisi kanan dan kiri sepanjang sungai ini.

Tak salah jika kemudian kita menyebut Sungai Malaka sebagai tonggak sejarah dari kota Malaka itu sendiri.

Sunset di Sungai Melaka
Sunset di Sungai Melaka

Mengetahui begitu banyaknya peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di sekitar Sungai Malaka, maka sangatlah tepat kalau kita bisa menginap di hotel yang berlokasi di sekitar tempat bersejarah itu. Paling tidak, kita dapat terbawa suasana dan mencecap aura kejayaan masa lalu.

Dan beruntung sekali, saat saya, Bobby, Gio, Fahmi, dan Richo diberi kesempatan Air Asia untuk mengeksplor kota Malaka, kami mendapat tawaran menginap selama 3 hari 2 malam di Hotel Casa Del Rio Melaka.

How lucky we are?

Kenapa beruntung? Benar, karena hotel ini berada tepat di pinggir sungai yang bersejarah itu, Sungai Melaka.

Selain berada persis di tepi Sungai Melaka, lokasi Hotel Casa Del Rio juga sangat strategis!

Mau ke Jonkstreet, pasar malam, situs-situs bersejarah, kota tua dan lain sebagainya, hanya  butuh waktu beberapa menit dengan berjalan kaki. Pokoknya, mau kemana-mana, deket, tinggal jalan kaki.

Casa del Rio Melaka

Selain berlokasi tepat di pinggir Sungai Melaka, Hotel Casa Del Rio juga memiliki kisah unik yang sudah sangat jarang diketahui. Lokasi dimana hotel ini persis berdiri, dulunya merupakan sebuah dermaga yang sangat ramai. Dermaga ini dulunya merupakan tempat perdagangan berbagai komoditi yang berasal dari Indonesia. Dan komoditi utamanya adalah arang alias charcoal yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Saat itu, arang masih merupakan barang baru dan mahal, sehingga banyak yang menyebutnya dengan black gold.

Historis banget gak sih?

Dari tampilannya Hotel Casa Del Rio Melaka, Malaysia ini, tampak megah dan anggun dengan struktur bangunan yang kuat. Dan meskipun tidak terlalu tinggi, karena hanya terdiri dari empat lantai, namun lorong-lorong antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya sangat lebar.

Dilihat dari seni arsitekturnya, hotel bintang lima ini mengambil gaya Mediterania. Lantainya memiliki motif-motif tertentu, sedangkan warna-warna yang digunakan lebih dominan warna merah tua dan kuning pucat. Kesannya lembut, natural dan membumi.

Ornamen yang disematkan di beberapa tempat, seperti: guci, vas, dan hiasan yang terbuat dari keramik, semakin menonjolkan kekhasan Mediterania.

Lorong hotel Casa del Rio Melaka

Hotel Casa Del Rio memang memiliki kamar yang terbatas, hanya ada 66 kamar saja yang ditawarkan kepada customer-nya. Dan justru inilah sesungguhnya keistimewaannya! Dengan kondisi yang seperti ini, kenyamanan tamu dapat terjaga. Karyawan dapat lebih dekat mengenali tamu-tamu yang menginap. Sehingga dapat menciptakan kehangatan.

Selain itu, keistimewaan lainnya adalah masing-masing kamar memiliki ruangan yang luas (bahkan sangat luas, menurut saya), dengan fasilitas dan layanan yang memiliki standar tinggi. Bathub yang mewah, LCD yang lebar, tempat tidur yang nyaman, toiletries yang classy dan jaringan wifi yang sangat lancar.

Begitu kami menginjakkan kaki di Hotel Casa Del Rio, kami langsung menuju lobby dan resepsionis untuk konfirmasi reservasi. Namun oleh Kak Zima, PR hotel tersebut, kami langsung diajak duduk-duduk di salah satu gazebo yang ada di dekat lobby hotel.

Di depan gazebo itu kami dapat menikmati gemericik air dan warna birunya yang terpantul dari kolam air (bukan kolam renang). Lumayan menyejukkan. Tak lama kemudian kami segera disuguhi ice cold ginger sorbet sebagai welcome drink. Asem-asem seger gimana gitu rasanya. Sayang porsinya cuma sedikit. Kami berharap porsi welcome drink tadi segelas besar. Maklum saat itu cuaca Melaka sedang panas, dan kami tengah dilanda kehausan yang parah. Hahaha…

Satu hal yang membuat kami sangat tersanjung dan merasa sangat dihargai adalah ucapan yang diberikan Hotel Casa Del Rio ini. Ucapan itu dituliskan dalam selembar daun yang diselipkan diantara gelas-gelas kecil dan handuk tangan. Sambutan mereka ini membuat kami, atau paling tidak saya, benar-benar merasa terharu karena merasa diterima sebagai keluarga oleh mereka. Bukan hanya sekedar tamu yang akan menginap.

Tak sedikit kejutan yang kami terima. Kami tak menyangka bahwa beberapa petinggi Hotel Casa Del Rio akan bersedia menemui kami. Apa yang telah mereka lakukan ini, bagi saya, merupakan wujud nyata bahwa mereka menerima tamu yang menginap dengan sepenuh hati. Kejutan belum selesai sampai di sini.

Karena ternyata ada serentetan kegiatan yang sudah mereka siapkan untuk kami. Diantaranya: menyiapkan tour guide sekaligus sejarahwan yang akan mengantar kami mengekplor Melaka, River Cruise Melaka dan kelas memasak yang dikomandoi chef Ghazali.

Menu apa yang akan kita masak, akan saya ceritakan nanti, sedangkan River Cruise Melaka dan Tour Melaka akan saya ceritakan di posting yang berbeda.

Baca juga: Tersihir Magnetisme Kota Melaka

Selama The Tripster menginap di Hotel Casa Del Rio, kami selalu menyantap sarapan pagi dan makan malam di River Grill Café. Lokasi café ini agak dipojok seberang lobi, namun tepat berada di sepanjang Sungai Melaka. Ada banyak pintu untuk masuk ke café ini. Baik dari arah hotel maupun dari arah Sungai Melaka.

Untuk tempat makan, ada dua pilihan. Ingin makan di dalam café yang ber-AC atau di luar café tanpa AC yang langsung berada di tepi sungai? Gaya arsitektur café ini menyatu dengan hotel, Mediterania style. Ini bisa kita lihat dari lantai, warna-warna yang digunakan, serta ornamen dan dekorasi yang disematkan.

River Grill Café menyediakan dua jenis menu utama, yaitu menu lokal dan menu Mediterania. Kalau dilihat permenunya, maka ada seafood, salad, nasi lemak, spaghetti, dan lain sebagainya. Sementara untuk menu andalan breakfast, River Grill punya beberapa pilihan, yaitu: Portuguese baked eggs, Spanish frittata, dll.

Datanglah pada hari Sabtu malam Minggu, karena ada barbeque. Soal harga? Tak perlu kuatir, meskipun bintang lima dengan layangan yang prima, soal harga tidak kalah bersaingan dengan café-café yang bertebaran di Melaka.

Sama seperti hotel-hotel bintang lima lainnya, Hotel Casa Del Rio juga menyediakan fasilitas kolam renang. Lokasi kolam renangnya ada di rooftop.Airnya sangat bersih dan berwarna biru. Jika setelah berenang terasa haus atau lapar, jangan kuatir. Di sini ada bar yang menyediakan beragam minuman dan menu. Yang paling menarik dari kolam renang ini adalah pemandangannya. Dari sini, kita bisa menyaksikan gedung-gedung yang tinggi yang seolah siap mencakar awan yang biru.

Hari terakhir, sebelum The Tripster meninggalkan Hotel Casa Del Rio, masih ada satu kegiatan lagi yang sudah disiapkan. Yaitu: cooking class. Kelas memasak. Dikomandani oleh Chef Gozhali. Tempatnya di sisi luar Café River Grill. Atau di pinggir sungai persis.

Menu yang akan kami pelajar adalah Chicken Curry Nyonya. Bumbu-bumbunya antara lain: kunyit, cabe, garam, sereh, daun jeruk, santan dan daging ayam tentu saja. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk memasak menu ini. Setelah matang dan saya cicipi, rasanya mirip-mirip dengan opor ayam atau ayam bumbu rujak.

Yummy sekali rasanya, masing-masing The Tripster dapat satu potong ayam. Coba bisa dibawa pulang  ya #eh #ngelunjak

Berakhirnya cooking class di Café River Grill menandakan bahwa kegiatan kami di Hotel Casa Del Rio Melaka akan segera berakhir. Meskipun berat, kami harus melanjutkan langkah menuju destinasi berikutnya. Betul, perjalanan masih akan berlanjut. Namun kami tak akan melupakan tempat dimana kami pernah menjejakkan kaki.

Terimakasih kepada Air Asia yang telah mempercayai kami untuk melakukan perjalanan ini. Dan terimakasih juga saya sampaikan kepada Hotel Casa Del Rio yang telah menerima kami sebagai layaknya keluarga. Salut. Hotel yang keren sangat!

Sedangkan anda yang ingin berkunjung ke Melaka, Malaysia, jika anda mencari hotel yang siap memperlakukan anda sebagai keluarga dengan fasilitas dan layanannya yang elegan, saya merekomendasikan Hotel Casa Del Rio.

Untuk lebih detil silakan kunjungi website Casa del Rio Melaka atau kamu dapat melakukan pemesanan di aplikasi  booking hotel yang banyak tersedia.

***
Artikel ini merupakan cerita perjalanan saya ke Melaka medio tahun 2017. Informasi terkait harga maupun lokasi mungkin ada yang berubah dan tidak relevan lagi saat ini.

Writer. Lecturer. Travel Blogger. Broadcaster

Related Posts