Hotel Grand Candi Semarang, Dibalut Citra Seni Tinggi

Sebagai warga aseli yang tinggal di Semarang, saya hampir tak pernah menginap di hotel yang berada di kota tempat saya tinggal. Lho, kan rumahnya di Semarang? Ngapain nginep di hotel segala? Hehehe… kira-kira begitulah alasannya. Boleh kan ya kalau alasannya seperti itu? Sehingga, ketika ada teman dari luar kota meminta rekomendasi hotel di Semarang, sering kali saya menjawab tidak paham, kurang tahu, gak ngerti dan sebagainya. Dan sebagai bantuan termudah, saya akan menyarankan, “Coba googling aja…” Hahaha…

Sofa Suite Hotel Grand Candi Semarang
Sofa dengan lampu baca yang mewah

Lalu, datanglah tawaran staycation dari Hotel Grand Candi. Jujur saja, saya memang sudah berkali-kali datang ke hotel ini untuk beberapa alasan. Entah itu sekedar ngopi-ngopi cantik bersama teman di Teratai Lounge yang ada di lobby, atau sekedar makan siang di Xiang Yuen yang ada di lantai dua. Tapi yang jelas, bukan untuk menginap. Sehingga meskipun sudah berkali-kali pula saya melewati lobby-nya, saya tak bisa menjelaskan kenapa saya selalu merasa ada ‘sesuatu’ yang menggugah batin saya.

Baca juga: 5 warung kringetan untuk makan siang di Semarang

Lobby Hotel Grand Candi Yang Nyeni Banget

Ada sesuatu yang aneh yang saya rasakan setiap melewati lobby-nya. Saya tak tahu jawabannya sampai setelah saya staycation di hotel ini. Baru setelah saya menginap di sini, menjelajahi setiap sudutnya, saya bisa merasakan dan menemukan titik-titik penghubung yang kemudian menyatu dalam sebuah makna baru yang saya pahami. Makna itu adalah sebuah citra seni yang tinggi.

Karya lukisan di Hotel Grand Candi Semarang
Di depan lukisan “Aku Yang Dapat”

Jum’at jam 3 sore, setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan di kampus, saya segera melaju ke Hotel Grand Candi di kawasan Candisari. Memasuki lobby, baru kali ini lebih banyak memperhatikan apa yang tersaji. Biasanya saya hanya melihat sekilas-sekilas. Tapi kali ini saya punya banyak waktu untuk melihat lebih detil. Ternyata, baru saya sadari, di lobby Hotel Grand Candi banyak sekali menyajikan mahakarya seni.

Dekat di pintu masuk, saya menemui karya seniman China, Chen Wenling, berupa patung dua manusia berwarna merah setinggi kira-kira dua meter. Beberapa langkah dari situ, ada patung pria yang diseret Dalmatian, karya seniman China, Lu Jia. Ada juga ada patung ‘The Flying Borobudur’ karya Nyoman Nuarta. Sementara di belakangnya, ada patung ‘Mother Earth’ karya Yani Maryani. Dan masih ada beberapa patung lainnya.

Karya Seni Beetle Sphere di lobby Grand Candi Semarang
Beetle Sphere warna biru yang epic!

Dan yang paling epic adalah Beetle Sphere. Sebuah mobil VW Beetle tahun 1953, yang diremuk sampai berbentuk bola besar dengan suku cadang asli, seperti roda, stir, jok, ban hingga plat nomer. Warnanya biru muda. Direkonstruksi oleh seniman asal Indonesia, Ichwan Noor. Beetle Sphere ini jumlahnya hanya ada 16 di seluruh dunia, dan salah satunya dipajang di Hotel Grand Candi.

Tak hanya patung, Hotel Grand Candi yang mengusung konsep art gallery ini juga menyajikan lukisan, pahatan sampai seni rupa kontemporer. Hampir di setiap sudut hotel, selalu terdapat karya seni. Keren!

Baca juga: Ekspresikan dirimu di Old City 3D Trick Art Museum

Kamar Junior Suit Hotel Grand Candi Yang Mewah

Saya mendapat kamar di lantai 8, dekat lift. Nomer 826. Tipe Junior Suite. Begitu masuk, di sofa sudah tersedia sekeranjang buah-buahan. Langsung dicemil donk. Setelah meletakkan notebook di meja panjang, saya kembali ke sofa. Di meja tersedia 2 buah buku. Buku yang pertama berupa buku yang memuat destinasi-destinasi wisata di Semarang, sementara buku yang kedua berjudul ‘Face to Face.’

Suite Room Hotel Grand Candi Semarang
Ke Semarang enaknya kemana? Tenang. Baca panduannya dulu. Ada kok.

Begitu memegang buku ini, membuka-buka isinya… barulah saya ‘ngeh’. Inilah awal mula saya sadar bahwa hotel tempat saya staycation ini adalah sebuah hotel yang membalut dirinya dengan estetika seni yang tinggi. Buku ‘Face to Face’ sendiri berisi tentang informasi detil tentang karya-karya seni yang hebat yang semuanya dapat dinikmati di setiap sudut Hotel Grand Candi. Mewahhhh…

Saya sangat senang karena mendapat kamar yang dari tempat tidur saya bisa memandang keindahan kota Semarang. Bukit-bukit, pepohonan dan awan yang biru. Masih belum cukup. Karena tepat di atas tempat tidur saya terpasang lukisan pemandangan yang sangat indah. Entah karya siapa, saya lupa.

Junior Suite Room Grand Candi Semarang
Junior Suite Room

Menginap di hotel ini, tak perlu bawa-bawa perlengkapan mandi. Toiletries-nya cukup lengkap. Mulai dari soap, shampoo, body lotion dan lain sebagainya. Dan buat perempuan yang bermasalah dengan rambut, jangan kuatir karena sudah tersedia hairdryer. Eh, jangan salah lho ya! Soalnya ada teman yang rambutnya mirip kayak rambut singa. Sehingga setiap dia akan menginap di hotel, akan telpon lebih dulu untuk menanyakan apakah hotel tersebut menyediakan hair-dryer. Sebab jika tidak, dia akan membawanya dari rumah.

Sementara, buat yang bermasalah dengan berat badan, jangan kuatir, di kamar juga telah tersedia timbangan berat badan. Malah, hal pertama yang saya lakukan di kamar ini adalah menimbang berat badan. Tujuannya, agar tetap mengontrol makan selama menginap di hotel. Hihihi…

Toiletries Grand Candi Semarang
Toiletries yang unyuk!

Soal koneksi wifi bagaimana? Nah, buat yang butuh koneksi internet, jangan kuatir, koneksi internet di hotel ini cukup lancar. Sinyalnya lumayan stabil lah. Kita bisa bebas menggunakan wifi di sini, dengan hanya diminta alamat pribadi kita. Untuk catatan saja, abaikan ID dan password yang tertera di kertas pembungkus kunci hotel, karena tak akan berfungsi. Lebih baik tanyakan langsung ke resepsionis.

Pasar Senggol

Hotel Grand Candi memang menyediakan aneka menu istimewa di beberapa outlet & beverage-nya, baik itu Xiang Yen (Chinese Restaurant), Teratai Lounge yang ada di lobby hotel, Chill-out @sky-lounge (di lantai 10), the Bakery (toko roti dan cake, La Florro (pool side bar). Namun untuk urusan aneka menu tradisional, hanya ada di Pasar Senggol yang diadakan di Kafe Flamboyan (main outlet).

Kafe Flamboyan, Hotel Grand Candi Semarang
Kafe Flamboyan, Hotel Grand Candi

Pasar Senggol hanya diselenggarakan sebulan sekali saja. Tepatnya di setiap hari Jumat yang ada di akhir bulan. Menunya macam-macam, mulai dari: Bakmi Jowo (paling recommended), Gendar Pecel, Tahu Kupat, Gudeg Koyor, Krecek (ini juga paling recommended), Gulai Kepala Ikan, Bakso, Sate dan masih banyak lagi lainnya.

Jajanan di Pasar Senggol Grand Candi
Kue Lumpur & Lapis, sajian di Pasar Senggol

Sementara untuk jajanan tersedia: kue lumpur (paling recommended), kue lapis. Onde-onde (ini juga recommended), klepon, dan masih banyak lagi lainnya. Namun yang perlu dicatat, menu Pasar Senggol tidak selalu sama setiap bulannya. Menunya ganti-ganti.

Menikmati menu Pasar Senggol
Menikmati menu Pasar Senggol 

Kalau saran dari Mbak Julia – General Manager Hotel Grand Candi, jika pengin mencicipin sebagian besar menu dan jajanan yang disajikan, lebih baik ambil menu-menu tadi dalam jumlah yang sedikit. Ambil dalam porsi yang lebih banyak untuk menu-menu yang recommended. Hahaha… Tapi tetap saja perut saya gak muat, padahal mulut masih pengin terus mengunyah Hahahha…

Krecek. Anyone??
Krecek. Anyone??

Untuk menikmati menu Semarangan sepuasnya di Pasar Senggol ini, kita hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 65.000,- net/pack. Puas banget. Ingat ya, hanya ada di setiap hari Jumat di setiap akhir bulan. Selain menu makanan dan aneka jajanan, Pasar Senggol juga menampilkan live music performance. Masih juga diselingi fashion show dan jika pas lagi beruntung, ada juga demo make up & hair do.

Baca juga: Umbul Sidomukti, kolam renang di atas awan

Memang ada banyak pilihan hotel bagus yang tersedia di Semarang. Akan tetapi satu-satunya hotel bintang 5 dengan nuansa citra seni yang tinggi, hanya di Grand Candi – The Gallery Hotel pilihannya. Tidak bersebelahan dengan keramaian mal, justru semakin membuat kita lebih leluasa mencecap keindahan seni di setiap sudutnya.

Swimming Pool Hotel Grand Candi Semarang
Kolam renang-pun artistik

Kita tahu, galeri seni adalah mesin pembuat ide. Karena setiap karya seni selalu dimulai dari ide. Sehingga jika ada yang sedang mencari ide, ide apapun itu, menginaplah di Hotel Grand Candi – The Gallery Hotel. Karena semakin banyak karya seni yang kita jumpai, akan semakin banyak ide yang kita temui bukan? Dan semakin kita bermain-main dengan ide tersebut di pikiran kita, makan semakin besar kemungkinan kita mendapatkan ide-ide kita sendiri. Sepakat?

***

Silakan kunjungi websitenya, untuk info lebih lengkap, promo atau melakukan Direct Booking. Kamu juga bisa mencari dan melalukan pemesanan Hotel Grand Candi di aplikasi booking hotel lainnya.

Writer. Lecturer. Travel Blogger. Broadcaster

Related Posts

Leave a Reply